BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang di dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas di arahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa di tuntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kegiatan sehari-hari.
Dilihat dari landasan psikologi belajar, pembelajaran kelompok banyak dipengaruhi oleh psikologi belajar kognitif holistic yang menekankan bahwa belajar pada dasarnya adalah proses berpikir. Dalam pembelajaran kelompok pengembangan kemampuan kognitif harus diimbangi dengan perkembangan pribadi secara utuh melalui kemampuan hubungan interpersonal.
Kemp (1995:126) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat di atas, Dick and Carey (1985:126) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Strategi pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Slavin (1995:242) mengemukakan dua alasan. Pertama beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hubungan social, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.
Menurut Hamalik (2001: 28), belajar adalah “Suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan” Dan mengajar menurut Smith (1987:96) adalah menanamkan pengetahuan atau keterampilan. Sedangkan defenisi aktivitas Menurut Anton M. Mulyono (2001 : 26), Aktivitas artinya “kegiatan atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas. Dan hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Kesenian adalah suatu kegiatan yang menghasilkan sebuah karya. Karya tersebut bisa dapat dikenal, dinikmati, dimengerti dan diterima oleh seseorang yang telah mengevaluasi puisi tersebut. Dimana letak keindahan dan dimana letak kekurangan yang terdapat didalam karya seninya.
Berdasarkan pemikiran diatas, penyelenggaraan pendidikan diarahkan pada pembangunan sumberdaya manusia (SDM) secara terpadu dan menyeluruh. Disamping memperluas akses dan pemerataaan, pembangunan pendidikan perlu dapat perhatian serius, karena pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena pendidikan sudah menjadi kebutuhan pokok seperti layaknya kebutuhan makan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan pokok lainnya.
Pembangunan pendidikan diharapkan mampu menciptakan manusia yang kreatif, inovatif dan komunikatif serta mampu berkarya. Apalagi dalam belajar kesenian siswa harus mampu mengembangkan kemampuan mereka dalam berkarya yang baik sesuai dengan imajinasinya.
Tapi pada kenyataannya pelajaran kesenian di SMAN 1 Martapura sekarang ini kurang diminati sehingga aktivitas dan hasil belajar bagi siswa di SMA 1 Martapura menurun. Hal ini bisa dilihat dari aktivitas dab hasil belajar mereka yang masih sangat rendah. Rendahnya aktivitas belajar siswa seperti ini bisa disebabkan rendahnya kemauan siswa dalam belajar atau strategi yang digunakan dalam penyampaian materi ini kurang tepat dengan kriteria siswa dan materi yang disampaikan sehingga motivasi siswa dalam belajar agar rendah.
Melihat banyaknya kesenjangan diatas dari untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, seorang guru harus memilih strategi pengajaran yang tepat dan yang disesuaikan dengan tujuan, situasi, fasilitas, dan guru. Dalam menyampaikan materi guru harus bisa menyampaikannya dengan baik sehingga bisa diterima dengan baik juga oleh siswa. Selain itu guru harus mengenali kriteria siswa yang diajarnya, sehingga peroses belajar mengajar bisa berjalan dengan efektif dan optimal sesuai dengan tujuan dan harapan yang diinginkan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran masih sangat kurang.
2. Hasil belajar siswa masih belum maksimal.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka pada pembatasan masalah dapat di batasi pada aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran kesenian di SMAN 1 Martapura.
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa?
2. Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa?
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
2. Mengetahui apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna :
1. Bagi peneliti sebagai seorang calon guru agar dapat menerapkan model mengajar yang efektif dalam pembelajaran dan dapat mengembangkan profesionalisme sebagai guru.
2. Sebagai input bagi penelitian selanjutnya.
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan penelitian di atas maka hipotesisnya dapat ditemukan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tidak dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
H. Definisi Operasional
1. Kemp (1995:126) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
2. Dick and Carey (1985:126) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
3. Belajar adalah proses berpikir. Wina sanjaya (2006:107)
4. Mengajar adalah menanamkan pengetahuan atau keterampilan Smith (1987:96)
5. Aktivitas artinya “kegiatan atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas. M. Mulyono (2001 : 26)
6. Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
7. Kesenian adalah suatu kegiatan yang menghasilkan sebuah karya.
0 komentar:
Catat Ulasan